Jumat, 18 November 2011

PUZZLE BESAR SEJARAH PERADABAN MANUSIA


Sejarah peradaban manusia merupakan perdebatan yang belum selesai, mulai dari kalangan ilmuwan, sejarahwan hingga agamawan. Pemahaman mengenai sejarah yang diajarkan di sekolah- sekolah sejak kecil hingga dewasa tidak lagi dilihat sebagai suatu “kebenaran” yang mutlak. Bukti-bukti baru artefak, dokumen historis hingga vegetasi suatu wilayah memunculkan pertanyaan yang radikal dan mendasar. Benarkah fakta-fakta sejarah yang selama ini kita pelajari? Ataukah fakta itu hanya ditulis oleh mereka yang memenangkan peperangan dalam peradaban manusia?
Memahami sejarah adalah menyatukan kepingan-kepingan fakta dan bukti yang membuat rangkaian sejarah menjadi sesuatu yang logis secara tata urutan waktu dan terkoneksi antar satu kepingan dengan kepingan lain. Dalam prosesnya, seringkali mendobrak dan merekonstruksi ulang pengetahuan dan pemahaman serta kesimpulan kita selama ini mengenai sejarah.
Sejarah peradaban manusia yang kita pahami selama ini berangkat dari asumsi bahwa garis bantu berbanding dengan tingkat perdaban manusia. Kata ”sejarah” dan “pra-sejarah” itu sendiri menandai titik awal peradaban manusia seperti penandaan dua kutub yang berlawan dari segi kualitas, seperti kuno dan maju, atau tradisional dan modern.
Fondasi dasar pemahaman tonggak sejarah peradaban manusia ini adalah Teori Evolusi Darwin. Inti teori Darwin adalah bahwa makhluk hidup berevolesi dari generasi ke generasi melalui proses seleksi alam, termasuk manusia. Disimpulkan bahwa manusia pada masa pra-sejarah memiliki tingkat kemampuan otak serta peradaban yang rendah atau primitive. Bukti-bukti evolusi tengkorak dan fosil manusia pra-sejarah diklaim untuk mengukuhkan bahwa peradaban masa kini adalah hasil dari evolusi pra-sejarah yang jauh terbelakang. Charles Dawson, ahli palaentologi mengklaim menemukan sebuah tulang rahang dan fragmen tengkorak di Piltdown, Inggris pada tahun 1912. Tulang yang di juluki “Manusia Piltdown” ini mirip tulang rahang hewan, namun gigi dan tengkoraknya seperti milik manusia. Ketika ditemukan, para arkeolog memperkirakan tulang manusia Piltdown berumur 500.000 tahun.
Pemikiran dengan bukti-bukti artefak itu yang dijadikan dasar untuk membedakan antara masa kini yang dilihat sebagai peradaban “modern” karena memiliki teknologi yang maju, perilaku yang berperikemanusiaan serta “menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia” vis a vis peradaban pra-sejarah yang kuno, berteknologi rendah, berprilaku barbarian atau “tidak beradab”. Modern menjadi satu identitas baru sebagai syarat untuk dikatakan lebih beradab dan memiliki peradaban. Modernisasi menjadi arahan dan mesin penggerak peradaban karena diidentikan dengan kebaruan dan kemajuan. Modern pun menjadi kata sifat yang juga dilekatkan dalam gaya hidup dan etos kerja manusia, yang dimanis, cepat, praktis dan professional.
Namun demikian, bukti-bukti sejarah baru ditemukan mulai mempertanyakan pemahaman yang mengdikotomikan sejarah dan pra-sejarah dan soal peradaban manusia itu sendiri. Banyak yang memberikan bukti bahwa teori Darwin layak untuk diragukan. Pada tahun 1953, hasil pengujian secara menyeluruh terhadap fosil tersebut menunjukkan kepalsuannya. Tengkorak itu berasal dari manusia yang hidup beberapa tahun yang lalu, sedangkan tulang rahangnya berasal dari bangkai kera yang baru terkubur beberapa tahun. Agar terlihat mirip manusia, gigi-giginya ditambahkan dan persendiannya disumpal. Fosilpun diwarnai dengan potasium dokromat agar tampak kuno. Riset lain menunjukkan rekaman fosil yang merobohkan Teori Evolusi. Temuan tim riset University of California mengungkap sebuah bukti bahwa manusia dan simpanse berevolusi secara terpisah.

Selain itu, banyak bukti-bukti sejarah baru yang mempertanyakan soal teknologi pra-sejarah yang selama ini dinilai kuno dan terbelakang. Di Republik Gabon, Afrika, ditemukan tambang reaktor nuklir yang diprekirakan berusia 2 miliar tahun. Tambang ini lebih canggih dari pertambangan reaktor nuklir zaman sekarang. Di ruangan kuil Kerajaan Mesir Kuno di Abydos, beberapa ratus mil sebelah selatan Kairo dan plato Giza, ditemukan gambar-gambar alat transfortasi canggih pada blok atas penyangga lanit-langit. Di China ditemukan beberapa dokumen sanskrit di Lhasa, Tibet. Hasil penerjemahan Dr. Ruth Reyna dari Universitas Chandrigargh menjelaskan bahwa dokumen tersebut ternyata berisi petunjuk untuk membuat pesawat luar angkasa yang cara pembuatannya berbasis pada satu system analog bernama”Laghima” yaitu satu sumber tenaga yang tidak diketahui oleh manusia modern. Menurut ahli Yoga Hindu, “laghima” ini menjadikan seseorang itu mempunyai kemampuan untuk terbang.
Dokumen sanskrit kuno lain menyebutkan bahwa, Maharaja India, Ashoka, telah membentuk sebuah kelompok “Sembilan Kelompok Misterius” yang terdiri atas para ilmuwan terkenal di India yang dikatakan mengkatalogkan berbagai jenis sumber-sumber sains. Kesembilan ilmuwan itu menulis Sembilan buku tentang “Rahasia-rahasia Grvitasi” yang didalamnya menyebutkan kendaraan angkasa bernama Vimana/Astras. Namun, Ashoka merahasiakan kerja para ilmuwan karena khawatir akan digunakan sebagai alat peperangan. Dan masih banyak temuan-temuan lain yang membuktikan betapa majunya peradaban masa lalu. Diantaranya terurai dalam buku Prebistorik Civilitation : Inspiration for Mankind (2002) yang ditulis oleh Zheng Jian, Early Man and the Rise of Civilization in Sri Lanka: the Archaeological Evidence yang ditulis oleh S.U.Deraniyagala, Direktur Jendral Arkeologi Srilangka, dan sebagainya.
Temuan-temuan baru ini memunculkan dua pertanyaan besar yang mengkritis pemahaman kita selama ini mengenai peradaban manusia dan teknologi pra-sejarah. Apakah benar teknologi pra-sejarah adalah kuno? Apakah manusia pra-sejarah tidak beradab dan tidak mampu membangun peradaban? Mari kita mengkaji peradaban pra-sejarah ini dengan logis dan benar .. Wassalam

Senin, 14 November 2011

TEKNOLOGI ZAMAN PRASEJARAH

Pernahkah kita berfikir bahwa teknologi pada zaman dahulu lebih canggih daripada sekarang..?
Sebelumnya Pernah dengar epik Ramayana dan Mahabrata? Dua epos terkenal dari india kuno tersebut ditulis sekitar 1500SM, ada spekulasi yang menyebutkan bahwa Perang Mahabarata adalah Perang NUKLIR!!!

Benarkah  pada zaman dahulu ada teknologi secanggih itu? Padahal pada zaman tersebut masih zaman Prasejarah yang bahkan belum mengenal tulisan,akan tetapi bisa menciptakan teknologi secanggih itu. Para ahli terus melakukan diskusi , penyelidikan terhadap artefak artefak sejarah dan mengemukakan bahwa bukan tidak mungkin ada peradaban maju pada masa Prasejarah.

Ada Teori yang menyebutkan bahwa Peradaban yang sudah maju tersebut adalah bangsa Atlantis, Lemuria dan Rama. Bangsa Atlantis diperkirakan memiliki wilayah dari Mediteranian hingga Pegunungan Andes di seberang Samudera Atlantik, bangsa Rama berkuasa di bagian utara India-Pakistan-Tibet  hingga Asia Tengah sedangkan bangsa Lemurian yang paling maju diantara bangsa lainnya memiliki wilayah  di sekitar Indonesia, sebagian Australia, Selandia Baru, Papua Nugini dan Sebagian Samudera Pasifik. Dalam beberapa kitab Wedha dan Jain memuat bukti historis mengenai Ramayana dan Mahabrata dan bukti historis mengenai dinasti Rama yang pernah mencapai Puncak kejayaannya dengan tujuh kota utamanya “Seven Rishi City” yang salah satunya yaitu Mahenjo Daro (Pakistan Utara).

Dalam Epos Mahabrata dikisahkan bahwa Arjuna dengan gagah berani duduk dalam Vimena (Sebuah benda yang bisa terbang) dan mendarat di air lalu meluncurkan Gendewa, semacam senjata mirip rudal/Roket yang dapat menimbulkan sekaligus melepaskan nyala api yang gencar diatas wilayah musuh , lalu dalam sekejap bumi bergetar hebat, asap tebal membumbung tinggi diatas cakrawala, dalam detik itu juga akibat kekuatan ledeakan yang ditimbulkan dengan segera menghancurkan dan menghanguskan semua apa saja yang ada di sana.

Nah, lalu dari hasil Riset dan Penelitian yang dilakukan di sekitar Sungai Gangga India, Para Arkeolog menemukan banyak sekali puing-puing yang telah menjadi batu hangus di atas hulu sungai. Batu yang besar-besar pada reruntuhan ini dilekatkan menjadi satu permukaanya menonjol dan cekung tidak merata. Jika ingin melebur bebatuan tersebut dibutuhkan suhu paling rendah 1.800 C. bara api biasa tidak akan mencapai suhu ini, hanya ledakan nuklir yang bisa mencapai suhu tersebut. Di Sungai gangga juga ditemukan tengkorak-tengkorak yang setelah diteliti mengandung Radiasi Nuklir yang sangat tinggi.
Bukan hanya di sungai  gangga reruntuhan tersebut ditemukan di Babilon kuno, Gurun Sahara dan Gurun Gobi .

Beberapa seloka dalam kitab Wedha dan Jain secara Eksplisit menggambarkan bentuk dari Benda Terbang yang disebut Vimena yang ciri-cirinya mirip piring terbang masa kini. Kebanyakan Bukti Tertulis berada di India dan bukti fisik berada di Amerika Selatan dan mesir.  Dari beberapa penelitian menyimpulkan bahwa umat manusia sudah menguasai Teknologi Nuklir, Rekayasa Genetika, Perjalanan Antar Galaksi dan Antar Dimensi.

Masih belum yakin..??
Ada lagi berita dari Oklo, Republik Gabon bahwa pada tahun 1972 perusahaan Perancis yang mengimpor biji mineral uranium terkejut karena biji uranium tersebut sudah pernah diolah dan dimanfaatkan sebelunya serta kandungan uraniumnya dengan limbah Reaktor nuklir hampir  sama. Penemuan tersebut mendorong para ilmuwan untuk melakukan suatu penelitian. Hasil penelitian menyebutkan bahwa adanya Reaktor Nulir berskala besar pada masa prasejarah yang berusia 2 milyar tahun, dengan kapasitas lebih dari 500 ton biji uranium di enam wilayah, dan dapat menghasilkan tenaga 100.000 watt.Tambang reactor Nuklir tersebut telah beroperasi selama 500 tahun. Yang membuat para ilmuwan malu adalah bahwa limbah penambangan reactor nuklir itu, tidak tersebar luas dalam areal 40 meter di sekitar pertambangan dengan cara memanfaatkan topografi alami untuk menyimpan limbah nuklir tersebut.

Selain dari pada itu ada teknologi Hidrogen yang jauh lebih canggih yang di kuasai oleh bangsa Lemuria, akan tetapi karena bangsa Lemuria yang telah mencapai evolusi tertinggi yang mempunyai sifat tidak suka berperang, berbeda dengan  bangsa Rama dan bangsa Atlantis yang gemar berperang atau menginvasi bangsa lain tak terkecuali bangsa Lemurian. Ketika bangsa Atlantis akan melancarkan serangan ke benua Lemurian bangsa lemurian bukannya melawan akan tetapi memilih mengalah dengan meninggalkan bumi menuju planet lain. Akibat dari serangan tersebut benua Lemurian hancur dan tidak meninggalkan bekas hingga akhirnya benua lemurian tenggelam karena bencana air bah yang melanda bumi. Lalu yang tersisa adalah Indonesia,Australia , Papua nugini dan selandia Baru sebagian yang lainnya tenggelam karena berada di dataran rendah sedangkan wilayah diatas dulunya merupakan dataran tinggi benua lemurian.

Nah, Kita sebagai generasi penerus bangsa harus bangga karena dahulu di Tanah Indonesia pernah ada peradaban maju yang menguasai teknologi canggih. Lalu apakah perkembangan dari ilmu pengetahuan dan Teknologi kita sekarang akan mengulang seperti peradaban pada zaman dahulu? Mari kita renungkan dalam-dalam.

Bangsa LEMURIAN, peradaban pertama di muka BUMI

 

LEMURIAN/Mu merupakan peradaban kuno yg muncul terlebih dahulu sebelum peradaban ATLANTEAN atau yang sekarang sering di sebut-sebut peradaban ATLANTIS. Para peneliti menempatkan era peradaban LEMURIAN disekitar periode 75000 SM - 11000 SM.

Jika kita lihat dari periode itu,Bangsa A
TLANTIS dan LEMURIAN seharusnya pernah hidup bersama selama ribuan tahun lamanya.

Gagasan
Peradaban LEMURIAN terlebih dahulu eksis dibanding peradaban ATLANTIS dan Mesir Kuno dapat kita peroleh penjelasannya dari sebuah karya Augustus Le Plongeon (1826-1908),seorang peneliti dan penulis pada abad ke -19 yang mengadakan penelitian terhadap situs2 purbakala peninggalan Bangsa Maya di Yucatan.
Informasi t
ersebut diperoleh setelah keberhasilannya menterjemahkan beberapa lembaran catatan kuno peninggalan Bangsa Maya. Dari hasil terjemahan, diperoleh beberapa informasi yang menunjukkan hasil bahwa Bangsa LEMURIAN memang berusia lebih tua daripada peradaban nenek moyang mereka (ATLANTIS).

Namun dikatakan juga,bahwa mereka pernah hidup dalam periode waktu yang sama, sebelum kemudian sebuah bencana gempa bumi dan air bah dasyat meluluh lantahkan dan menenggelamkan kedua peradaban maju masa silam tersebut.

Hingga saat ini,letak dari
Peradaban LEMURIAN pada masa silam masih menjadi sebuah kontroversi,namun berdasarkan bukti arkeologis dan beberapa teori yang dikemukakan oleh para peneliti,kemungkinan besar peradaban tsb berlokasi di Samudera Pasifik (disekitar Indonesia sekarang).

Banyak arkeolog memepercayai bahwa Easter Island yang misterius itu merupakan bagian dariPeradaban LEMURIAN. Hal ini jika dipandang dari ratusan patung batu kolosal yang mengitari pulau dan beberapa catatan kuno yang terukir pada beberapa artifak yang mengacu pada bekas-bekas peninggalan peradaban maju pada masa silam.

Mitologi turun temurun para suku Maori dan Samoa yang menetap dipulau-pulau disekitar Samudera Pasifik juga menyebutkan bahwa dahlulu kala pernah ada sebuah daratan besar besar di Pasifik yang hancur
akibat pergeseran kutub bumi pada 24000 SM, hingga menimbulkan gempa yang sangat dasyat, dan manenggelamkan kedua peradaban tersebut.

Keadaan L
EMURIAN sendiri sangat jauh berbeda dengan peradaban ATLANTIS, bangsa lemurian identik dengan keramahannya, dan tidak pernah memusuhi, atau saling membenci. Itu karena kemampuan mereka yang melampaui manusia pada jaman sekarang. Sedangkan bangsa  ATLANTIS  menyukai peperangan. Dikarenakan bangsa ATLANTIS iri dengan peradaban dan kemajuan teknologi bangsa LEMURIAN.
Sudah sejak lama bangsa LEMURIAN menjadi sasaran perang ATLANTIS, tak terhitung berapa kali ATLANTIS menggunakan senjata-senjatanya yang berbasis teknologi nuklir untuk menyerang dan menghancurkan peradaban LEMURIAN. Bangsa LEMURIAN tidak pernah menyerang terlebih dahulu, pun membalas dendam. Semua serangan ATLANTIS diantisipasi dan dihadapi dengan senjata-senjata LEMURIAN yang menggunakan teknologi berbasis air.
Untuk mengantisipasi serangan ATLANTIS, Bangsa LEMURIAN menggembangkan Alarm Plutonium, sistem silent alarm sebagai tanda bahaya terjadi serangan. Pendengaran mereka yang luar biasa mampu mendengarkan gelombang bunyi dalam Frekuensi tinggi. Bagi bangsa LEMURIAN, mendengar bunyi kelelawar semudah mendengarkan suara yang dikeluarkan oleh radio dan televisi.
Banyak Faktor yang menjadi sebuah landasan pokok bagi Bangsa LEMURIAN untuk berkembang pesat menjadi sebuah peradaban yang maju dan memiliki banyak ahli/ilmuwan yang dapat menciptakan suatu trobosan baru dalam Ilmu pengetahuan dan Teknologi mereka.

Seperti banyak dikemukakan oleh beberapa pakar spiritual dan arkeologi ,bahwa bangsa LEMURIAN dan ATLANTIS menggunakan crystal secara intensif dalam kehidupan mereka. Edgar Cayce,Seorang spiritualis Amerika melalui channelingnya berkali2 mengungkapkan hal yang sama.

Kuil
-Kuil LEMURIAN dan ATLANTIS menempatkan sebuah crystal generator raksasa yang dikelilingi crystal2 lain, baik sebagai sumber tenaga maupun guna berbagai penyembuhan.

Banyak info mengenai
ATLANTIS dan LEMURIAN diperoleh dengan men-channel crystal2  yang pernah digunakan pada kedua jaman ini. Beberapa Monument Batu misterius yang berhasil ditemukan dibawah perairan Yonaguni, Jepang, mungkinkah monument-monumen ini merupakan sisa-sisa dari peradaban LEMURIAN?

Namun, berbeda dengan bangsa ATLANTIS yang lebih mengandalkan fisik, teknologi dan gemar berperang,Bangsa LEMURIAN justru dipercaya sebagai manusia-manusia dengan tingkat evolusi dan spiritual yang tinggi, sangat damai dan bermoral, dan sangat menjungjung tinggi konsep perdamaian.

Menurut Edgar Cayce,munculnya A
TLANTIS sebagai suatu peradaban super power pada saat itu (kalau sekarang mirip Amerika Serikat begitulah) membuat mereka sangat ingin menaklukkan bangsa-bangsa di dunia, diantaranya Yunani dan LEMURIAN yang dipandang oleh para ATLANTIS sebagai peradaban yang kuat. Berbekal peralatan perang yang canggih serta strategi perang yang baik,invansi ATLANTIS ke LEMURIAN berjalan seperti yang diharapkan.


Para LEMURIAN banyak meninggalkan bumi untuk mencari tempat tinggal baru di planet lain yang memiliki karakteristik mirip bumi, mungkin keberadaan mereka saat ini belum kita ketahui (ada yang mengatakan saat ini mereka tinggal di Planet Erra/Terra digugus bintang Pleiades.

Mungkin kisah para LEMURIAN yang meninggalakan bumi untuk menetap diplanet lain ini sedikit tidak masuk akal,tapi perlu kita ketahui bahwa teknologi mereka pada saat itu sudah sangat maju, penguasaan teknologi penjelajahan luar angkasa mungkin telah dapat mereka realisasikan dijauh2 hari.
Istana Taifurkhafi di Istanbul, Turki, tersimpan selembar peta kuno yang sangat unik. Peta kuno yang terbuat dari bahan kulit rusa (Gazelle skin) ini ditemukan pada awal abad ke-18, sekilas jika dilihat mungkin hanyalah merupakan selembar replika peta daratan dimasa masa lalu.

Dalam peta tersebut, hanya kawasan Laut Tengah yang tergambar secara persis, sedangkan kawasan lainnya, seperti benua Amerika dan benua Afrika tergambar sangat berbeda.

Kemudian, di saat para ilmuwan menelitinya dengan lebih lanjut, hasil yang diperoleh sangat mengejutkan, karena ternyata peta kuno ini sebenarnya adalah gambar pandangan udara dari atas angkasa yang sangat detail dan terperinci. Jika disandingkan dengan gambar yang diambil dari pesawat Apollo 8, maka peta kuno Turki ini bagaikan fotokopinya.

Gambar perubahan garis besar pada benua Amerika dan Afrika di peta kuno tsb, sesuai dengan gambar yang diambil melalui pesawat Apollo 8. Dan yang lebih menakjubkan lagi adalah, bahwa peta kuno itu melukiskan bentuk rumit permukaan bumi kutub selatan yang tertutup lapisan es tebal.

Tidak ada perbedaan sedikit pun dengan hasil gambar pemetaan menggunakan fatometer yang dilakukan oleh tim eksplorasi kutub selatan pada tahun 1952 yang mengadakan penyelidikan keadaan bumi di bawah lapisan es.

Lalu siapakah pada masa purbakala yang sudah menguasai teknologi tinggi pemotretan melalui angkasa luar? Dari penemuan peta kuno ini menjadi suatu bukti akan kemajuan pengetahuan ilmu astronomi peradaban masa silam yang sampai detik inipun belum bisa dikuasai oleh manusia-manusia zaman sekarang yang notabene mungkin mempunyai peralatan yang lebih canggih dari mereka.

Studi lebih lanjut mengatakan mungkin mereka telah dapat menciptakan suatu trobosan teknologi yang luar biasa pada masa itu,seperti telah melakukan penjelajahan luar angkasa dan pendaratan diplanet lain. Apalagi hal tersebut didukung oleh beberapa penemuan artifak2 kuno yang menggambarkan beberapa gambaran imajinasi astronot2 pada masa silam.

Lalu, mungkinkah nenek moyang kita sudah ada yang bermigrasi dan menetap diplanet-planet lain yang memiliki karakteristik mirip dengan bumi yang pada saat mungkin belum dapat ditemukan keberadaannya oleh para astronom kita?

Jikalau benar demikian, apakah ada benarnya juga kisah mengenai bangsa L
EMURIAN yang dikisahkan sebagain penduduknya banyak yang bermigrasi keluar dari Bumi untuk mencari tempat tinggal baru diplanet lain?

Tentunya penguasaan teknologi yang sama pada era peradaban kita ini,belum bisa disandingkan dengan kemajuan teknologi yang mereka ciptakan.
Dari sekelumit kisah yang saya uraikan diatas,dapat ditarik kesimpulan bahwa para LEMURIAN tidak musnah oleh bencana gempa bumi dan air bah seperti yang dialami oleh para ATLANTIS, namun mereka menetap di planet lain yang memiliki atmosfer dan karakteristik seperti bumi.

Sementara semenjak LEMURIAN meninggalkan planet bumi,otomatis wilayah LEMURIAN dikuasai oleh para ATLANTIS,sampai saat ahirnya daratan itu diterpa oleh bencana yang sangat dasyat yang kemudian menenggelamkannya bersama beberapa daratan lainnya,termasuk diantaranya ATLANTIS itu sendiri.

Menurut satu sumber yg Ahli, Bangsa Lemurian bukannya kalah dlm perang vs Atlantis. Tapi bangsa Lemurian cinta damai. karena tak ingin terjadi pertumpahan darah, bangsa Lemurian yg mempunyai tekhnologi yg mumpuni hijrah ke planet type X di gugusan bintang Orkadar yg besarnya 5 x bumi. Sementara bangsa Atlantis merasa sudah menang lupa diri. Tanpa disadari meledaklah nuklir yg dipasang di benua atlantis yg tujuannya utk perang melawan Bangsa Lemurian. Maka hancurlah benua Atlantis dgn senjata mereka sendiri. Salah satu bukti keberadaan nuklir zaman dahulu tersebut ada ditemukan reaktor nuklir di Gabon Afrika. Reaktor tersebut adalah reaktor bangsa Atlantis. Bangsa Atlantis ahli dlam bidang nuklir sementara bangsa Lemurian lebih maju teknologinya. Salah satunya teknologi memakai teknologi air. Bahkan ada satu senjata Bangsa Lemurian yg sangat dahsyat yg bernama KRUDANG. Sekarang ditemukan Pyramid dibawah laut. Pyramyd tersebut adalah buatan bangsa Lemurian yang tujuannya untuk penyangga kaki-kaki benua. Seorang keturunan Lemurian yang paling pintar ada yg ditinggalkan di bumi. Beliau bernama ARKHYTIREMA (2000-3000 SM). Beliau merupakan cikal bakal pemimpin besar yg menjadi juru kunci dalam membangun peradaban manusia. Kisahnya diabadikan dalam cerita rakyat dan legenda. Rakyat sunda menyebutnya Aki Tirem. Di pesisiran Jawa Timur Menyebutnya dengan sebutan Angling Dharma. Sebagian menyebutnya sebagai Wali Jangkung. Kisahnya merupakan rantai penyambung antara peradaban sejak nabi Adam hingga masa sekarang. Arkhytyrema sampai saat ini Hybernet di salah satu Pyramid dibawah laut Indonesia. Dan akan bangun setelah kaki-kaki benua hancur......Namun kebenarannya hanya ALLAH Yang Maha Tahu.